Waktu itu aku diajak temenku untuk melihat hasil lukisan yang dia buat.
Temenku itu cewek, dia di bawahku 1 tahun, setidaknya aku seniornya lah.
Sewaktu aku tiba di rumahnya ada seorang wanita seksi, cantik, waaahhhh
susah deh buat diomongin pokoknya top banget, lalu dia senyum sama aku.
“Eh Nis siapa tuh?” tanyaku.
“Oooooo Tanteku tuh Ndra kenapa? Suka?”
“Yeeee enak aja loe” jawabku.
“Yuk aku kenalin sama Tanteku” ajak Nisa.
“Aloooo Tanteeee” kata Nisa.
“Ehhh udah pulang Nis” kata Tante Yeni.
“Iya Tan,” jawab Nisa..
“Oh iya Tan kenalin nih temen Nisa” lalu Tante Yeni mengulurkan tangannya begitu juga aku.
“Yeni” katanya.
“Indra” kataku, waaahh tangan nya lembut banget langsung membuat otakku
jadi tidak karuan, untung Nisa mengajakku masuk, kalo tidak otakku pasti
ngeres.
Sesudah aku melihat hasil lukisan Nisa aku ngobrol-ngobrol sama Nisa dan
Tante Yeni. Enak juga ngobrol sama tantenya Nisa, orangnya cepet akrab.
Tapi setengah jam kemudian Nisa pamit ke belakang dulu, otomatis
tinggal aku dan Tante Yeni saja berdua. Tante Yeni yang memakai celana
street dan kaos tipis membuat jatungku mulai tidak karuan, tapi aku
menjaga supaya tidak ketahuan kalau aku sedang memprhatikan Tante Yeni.
Kami ngobrol ngalor-ngidul, lama-lama duduknya semakin dekat denganku.
Wah, makin dag dig dug aja nih jatungku. Gimana enggak, Tante Yeni yang
putih mulus itu duduknya ngangkang bebas banget pikirku apa dia gak malu
sama aku ya? Lambat laun pembicaraan kami mulai menjurus ke hal-hal
yang berbau sex.
“Ndra kamu punya cewek?” tanyanya.
“Belom tan,” jawabku.
“Tante sendiri kok sendirian?”
“Hhhmmmm gak kok kan ada Nisa”
“Maksud saya laki-laki yang jagain Tante siang dan malem lho”
“Ooooooo Tante cerai sama om 2 tahun yang lalu Ndra”
“Tante gak kesepian?”
“Gak tuh kan ada Nisa”
“Maksud saya yang nemenin Tante malem hari”
“Ih kamu nakal yah” kata Tante Yeni sambil mecubit pahaku, otomatis aku meringis kesakitan sambil tertawa.
“Bener Tante gak kesepian? aku bertanya lagi.
Tante Yeni bukanya menjawab, dia malah memelukku sambil menciumiku, aku
kaget campur seneng. Sewaktu kami begumul di ruang depan tiba-tiba Nisa
dateng, untung tadi pintu yang mau ke dapur tertutup, kalo ketahuan Nisa
bahaya nih. Kami menghentikan pagutan kami, lalu Tante Yeni pun pergi
ke kamarnya sambil malu-malu. Setelah Nisa datang aku langsung pamitan,
lalu aku pamitan juga sama Tante Yeni.
“Tante, Indra pulang dulu ya” kataku.
“Lho kok buru-buru?” tanya Tante Yeni sambil keluar kamar.
“Ada kepeluan lain Tan” jawabku.
“Lain kali ke sini lagi yah” kata Tante Nisa sambil mengerlingkan matanya.
“Ooooo iya Tante,” kataku sedikit kaget, tapi agak seneng juga.
Setelah kejadian itu aku jadi kangen sama Tante Yeni. Suatu hari aku
lagi jalan sendirian di mall, aku tidak menyangka bakal ketemu sama
Tante Yeni.
“Halo Tante” sapaku.
“Hai Indra” jawabnya.
“Mau kemana Ndra?”
“Hhhhmmm lagi pengen jalan aja Tante”
“Kamu ada waktu?” tanya Tante Yeni.
“Kalo gak ada gak papa” imbuhnya.
“Emang mau ke mana Tan?”
“Temenin Tante makan yuk”
Waaaahhhhh, tawaran itu tidak mungkin aku tolak, jarang-jarang ada yang
traktir aku, maklum aku anak kostan hehehe. Tanpa berpikir panjang aku
langsung mengiyakan tawarannya.
Setelah kami makan Tante Yeni mengajakku berkeliling sekitar kota
Bandung. Tanpa kami sadari, malam sudah larut. Waktu itu jam menunjukan
pukul 22.30. Lalu aku mengajak Tante Yeni pulang, aku diantar sama Tante
Yeni sampai depan rumah kost-ku. Tapi sebelum aku keluar dari mobil aku
kaget bercampur senang saat Tante Yeni menarik badanku lalu menciumiku
dengan ganas. Kami berpagutan lumayan lama. Lama-lama aku makin panas,
lalu aku ajak saja Tante Yeni masuk ke dalam kost-ku. Lalu kami masuk ke
kamar kost-ku.
Setelah di dalam, Tante Yeni menubruk badanku hingga kami berdua jatuh
di atas kasur, lalu kami beerciuman lagi. Tiba-tiba tanganku yang nakal
mulai menggerayangi badan Tante Yeni yang seksi. Setelah itu aku buka
tank top Tante Yeni. Ternyata dia tidak memakai BH, itu membuatku
gampang untuk menikmati payudara Tante Yeni yang indah itu. Tante Yeni
mulai mengerang keenakan.
“Ooooooohhhh.. Indraaa.. remas terus.. aaahhhh…” kata Tante Yeni mendesah.
“Mendengar itu aku makin menggila”
“Aku gigit puting susu Tante Yeni”
“Aaaccchhhhhh… enak sayang.. terussshhh…”
Lalu aku buka celana jeans Tante Yeni sambil terus kupermainkan gundukan
kembar itu dengan rakus. Setelah aku buka celana jeans tante Yeni, aku
buka CD Tante Yeni yang berwarna hitam itu. Indah betul pemandangan
malam ini, gumamku dalam hati. Lalu aku pun menyuruh Tante Yeni untuk
membuka pahanya lebar-lebar.
“Baik sayang, lakukan apa yang kamu mau”
Lalu aku benamkan mukaku ke selangkangan Tante Yeni.
“Aaaaacccchhhhhhhhhhhh.. geli sayang” jerit Tante Yeni, badannya bergoyang-goyang ke kanan dan ke kiri menahan nikmat.
“Aaaaaccchhhhhhh… terus sayang.. oooohhhhhhhh…”
Aku jilat, gigit, jilat lagi memek Tante Yeni yang harum. Lalu tangan Tante Yeni mencari-cari sesuatu di balik celana dalamku.
“Woooooowwwww…” jeritnya.
“Aku gak percaya punya kamu gede Ndra”
“Tante suka?” tanyaku.
“Suka banget…”
Lalu kupermainkan lagi memeknya, sekarang kami bermain 69, Tante Yeni
melumat kontolku dengan rakusnya, sampai tiba saatnya dia mulai
merengek-rengek supaya kontolku dimasukkan ke dalam liang memeknya.
“Ndraa.. sekarang sayang, aku gak kuaatttthhh.!!!”
“Sekarang Tante?”
“Iya sayang cepaaattt”
Lalu aku menaiki badan Tante Yeni, perlahan-lahan aku masukin kontolku.
“Sleeeepp…” perlahan-lahan kontolku pun kubenamkan. Tante Yeni sedikit
teriak,
“Aaaaaccccchhhhhhh… Ndraaa…”
Memek Tante Yeni masih sempit, hangat, pokoknya enak banget.
“Masukin yang dalem Ndraa… oooohhhhhhh…!!!”
“Goyangin Tante…” Slepppp… sleppppp… sleeppppp… kontolku keluar masuk.
“Ooohhhh… ooohhhhhhh... ooohhhhhhhh…”
Kami berpacu untuk mencapai klimaks dan akhirnya kami pun keluar
sama-sama. Setelah kami puas bercinta kami pun tertidur pulas dan bangun
kesiangan. Untung waktu itu teman-temanku sekost sedang mudik, jadi aku
tidak terlalu khawatir.
“Kamu hebat tadi malam Ndra sampe aku kewalahan” kata Tante Yeni.
Lalu Tante Yeni pun pamitan untuk pulang, dan dia berkata “Lain kali kita main lagi yah, aku masih penasaran sama kamu Ndra”
“Kalo kamu mau apa-apa bilang aja sama Tante ya, jangan sungkan-sungkan”
“Baik Tante” kataku.
Lalu Tante Yeni pun pulang dengan wajah berseri-seri. Setelah kami
melakukan percintaan itu kami pun melakukannya berulang kali, dan
hubungan kami masih berlanjut hingga kini, tapi hubungan yang tanpa
ikatan, hanya hubungan antara orang yang haus akan sex. Dan semenjak itu
aku pun diajari berbagai jurus dalam permainan sex, mulai dari doggy
style sampai berbagai jurus yang sangat nikmat.
Setelah aku berhubungan dengan Tante Yeni kebutuhanku sehari-hari lebih
dari cukup. Apapun yang aku minta dari Tante Yeni pasti diberikannya.
Soalnya dia bilang permainan ranjangku hebat sekali dan adikku ini
lumayan besar, dan aku bisa membuat Tante Yeni puas. Selama kami
berhubungan, Nisa temanku itu yang juga sepupu Tante Yeni tidak pernah
mengetahuinya, kalo dia tahu bisa berabe deh, hehehe.
Tag :
cerita sex
0 Komentar untuk "Cerita Sex Melayani Tante Temanku "